Kamis, 17 April 2014

ketika diri berhias empati, simpat dan peduli


Bismillah...


Betapa indahnya ya..seandainya semua manusia di dunia ini memiliki rasa empati, simpati dan peduli pada sesama...(mau untuk berempati, bersimpati dan peduli) ....waw Subhanallah....
Sayangnya saat ini, hal itu seperti mimpi di siang hari...hiks... tidak semua orang mau untuk melakukannya. 
Padahal seandainya mereka mau melakukannya....akan banyak hal baik terjadi, akan bisa merasakan kebahagiaan sejati dalam diri...

Apa siih Empati dan Simpati itu? apa pentingnya juga untuk peduli....
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Empati adalah keadaan mental yg membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dlm keadaan perasaan atau pikiran yg sama dng orang atau kelompok lain, Simpati adalah rasa kasih, rasa setuju (kepada), rasa suka, keikutsertaan merasakan perasaaan (senang, susah, dsb). Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan.

Berkaca pada kasus yg sedang hangat dibicarakan saat ini, tentang seorang wanita yg tidak berempati dan bersimpati pada seorang ibu hamil yg meminta kursinya di atas kendaraan umum. Ada banyak hikmah yg bisa dipetik untuk para orangtua dan para pendidik. Ehmm...miris ya mendengarnya...sedih dan kasihan...sangat disayangkan pada saat hati nurani seharusnya terketuk untuk berempati tapi ternyata yg terjadi malah sebaliknya...aah ..andai dia tau...bagaimana beratnya ibunya mengandung dirinya selama 9 bulan...andai dia tau...memberikan sedikit saja kebahagiaan buat orang lain maka dia akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan yg lain.... andai dia tau sebaik-baiknya manusia adalah manusia yg bermanfaat dan berakhlak baik....tentu hal ini tidak akan terjadi. Tidak akan sampai hati membiarkan orangtua, anak kecil, orang sakit / cacat, juga ibu hamil untuk berdiri di dalam kendaraan umum...

Lantas siapa yg pantas disalahkan atas ketidakpekaan hati seorang anak manusia ini? Yg tidak mengerti arti dari berempati, bersimpati dan peduli...mati rasa...sungguh hal yg sangat mengerikan....buatku...karena sesungguhnya apabila hati (qolbu) baik maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila hati (qolbu) rusak, maka rusaklah seluruh tubuh...naudzubillah...
Kalau membicarakan siapa yg patut disalahkan akan tidak ada habisnya...
Menurutku yg saat ini harus dilakukan adalah mendidik anak sedini mungkin tentang kepedulian...tentang makna hidup yg sesungguhnya, tentang sopan-santun, etika, moral yg baik, dan memperdalam ilmu agamanya, mengajarkan tentang akhlak yg baik seperti yg dicontohkan Rasulullah dalam Islam, serta memberikan contoh tauladan yg baik secara langsung, yg bisa mereka tiru. Mulai dari orangtua...dalam keluarga kecil...mulai mendidik anak-anak dg hati, dari hati dan selalu memberikan pengertian mendalam tentang kebaikan, hati nurani, empati, simpati dan peduli...terus menerus tanpa henti...
Mau tidak mau orangtua wajib mendidik anak-anaknya, karena anak-anak sesungguhnya bukanlah miliknya, mereka amanah dan titipan dari Allah SWT yg suatu hari nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban atas akhlak dan sikap mereka...
Anak-anak yg berprestasi dalam bidang yg diminatinya memang membanggakan...tapi anak-anak yg memiliki akhlak mulia penuh etika jauh lebih membahagiakan...dan membanggakan....apabila prestasi dan akhlak mulia saling bersinergi dalam diri seorang anak...Subhanallah....ruaarrrr biasaa...orangtua mana yg tidak mau memiliki anak seperti itu...tapi tunggu dulu...bersediakah wahai orangtua untuk memberikan waktu buat buah hatimu..bercerita tentang kebaikan dan kehidupan, memberikan selalu contoh tauladan yg baik, dan tidak pernah berhenti untuk mendoakan anak-anakmu? memang mendidik anak tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kesabaran, ketulusan, dan dilakuka terus menerus... (beuh jadi serius gini nih ...)

Yuk ayah bunda...temani dan bimbing masa kecil buah hatimu dg baik, beri contoh tauladan yg baik, mulai dari saat ini, mulai dari diri sendiri, dan jangan pernah berhenti...

Semoga bermanfaat ...dan menjadi pengingat buat diriku ini....dan kupersembahkan untuk ketiga buah hatiku tercinta...Ridhanif, Rafa, Raynaf...luv u jagoannya mama teruslah berbuat kebaikan dan tingkatkan kepedulian...semoga Allah senantiasa membimbing dan melindungi kalian.....aamiin...

8 komentar:

  1. Setuju Mba Tyra, anak itu cerminan didikan Ortunya, tidak bisa kita hanya mengandalkan sekolah, sebagus apa pun sekolahnya, tp klo Ortunya gk mendidik dengan benar gk akan maksimal hehehe... Smoga kita dapat mencetak generasi dengan empati, simpati dan kepedulian yang tinggi, Aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Endah...bener bingiiitttsss...aamiin yaa Rabb...tengkiu....mmuuah

      Hapus
  2. Aamiin, setuju sm mba' endah juga... semoga anak² kita menjadi pemimpin yg qana'ah, amanah, minimal buat keluarganya kelak. Semoga orang tua diluar sana berfikiran dan bertindak yang sama seperti mba' tira aamiin ya Rabbal'alamin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin yaa Rabb....tentunya mb Linda n semua ibu jg memberikan yg terbaik buat anaknya....peluk mb linda n semua ibu...

      Hapus
  3. speechless mbak Tyra... smoga kita bisa menjadi orang tua yang tauladan untuk ank2 kita kelak

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin....ya Rabb...tengkiuu bontot mmuuah..

      Hapus
  4. Betul mba tyra...pendidikan akhlak pertama itu ada dirumah...kl dirumah akhlak anak sudah tertanam...sebeaar apapun pengaruh diluar paati bisa ditangkis....mantaB

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mb Een...kita harus perkuat benteng akhlak dan agama anak dr rumah...

      Hapus

Tengkiuu yaa udah kasih komentar.... *salim* :)